Bisikku pada bulan
Kembalikan
Temanku
Kekasihku
Syurgaku
Tanpa dia
Malam menemaniku
Sepi memelukku
Bulan jangan biar siang
Biar alam ini kelam
Biar ia sepi...sepertiku
Tika ku rungkai jendela suram, tersingkap kenangan silam. Mindaku dibawa terbang melayang, kembali ke tanah asal, Terbayang wajah insan-insan yang ku sayang
Ayah...ibu,
Pesan kalian menerjah gegendang telingaku;
abang, jangan tinggal solat, banyakkan berdoa, jaga diri elok-elok...
Satu persatu madah mereka ku hayati, ku renungi, ku genggami
Namun, hatiku kerap kali menangis, pabila satu pesanan mereka, singgah di benakku;
abang, kalau ibu atau ayah pergi menemui Ilahi,jangan susah-susah kembali,
cukuplah sekadar doa yang mengiringi...
Sesungguhnya, inilah perkara yang paling aku geruni
Tapi, semua itu di bawah ketentuan yang Maha Esa, tiada siapa yang bisa menjangka, apatah lagi mengubahnya...semua kekuasaanNya
Ya Allah, berikanlah aku kekuatan agar aku bisa mengharungi seribu satu cabaran sepanjang jalanku menimba ilmu dan pengalaman di tempat orang
Hidup...tak selalu cerah, gelap itu lumrah, sinar itu anugerah
Aku...tak selalu ceria, sepi itu jalanku, bahagia itu destinasiku
Harapanku...agar jalanku mudah, padamkan sinar itu jika ia bukan milikku,
Tapi...kirimkan aku kesepian bulan, menjadi temanku sepanjang jalan...
2 comments:
wah ... berbakat ko wat poem... sentap ak ble bace.. huhu.. btw, it's really nice!
huu sedeyh dowh bace
Post a Comment